Terkadang kita tergoda makan ikan asin. Apalagi kalau kita makan menu makanan seperti sayur asem dan sayur lodeh. Ikan asin menjadi menu lauk yang nikmat untuk dinikmati. Namun celakanya hampir 90 persen ikan asin, baik yang dijual di pasar maupun di pusat perbelanjaan besar mengandung pengawet makanan seperti formalin. Maka timbul keraguan untuk makan makanan berbasis ikan asin.
Demikian pula dengan tempe dan tahu selain ikan asin. Tempe dan tahu yang ada di pasaran juga tak lepas dari bahan pengawet dan formalin. Ternyata, ada cara praktis untuk mengetahui adanya bahan mengandung pengawet, khususnya formalin dari ketiga makanan tersebut.
Untuk ikan asin, silakan pergi ke pasar umum. Pertama, jika ikan asin yang dijajakan tidak dikerubungi oleh lalat, dan kucing tak berkeliaran di sekitar pedagang ikan atau ikan asin, maka bisa dipastikan 100 persen ikan dan ikan asin mengandung formalin. Kedua, jika Anda kebetulan membeli ikan asin di pusat perbelanjaan besar yang tidak ada lalat atau kucing, maka sesampai di rumah, coba panggil kucing, jika kucing atau lalat tak mau mengerubuti ikan atau ikan asin yang Anda beli, pasti ikan dan ikan asin itu mengandung formalin. Ketiga, ikan asin yang mengandung formalin biasanya keras dan tak akan busuk selama berbulan-bulan walaupun ditaruh di luar alat pendingin.
Untuk tempe dan tahu. Biarkan tempe dan tahu di luar alat pendingin selama 38 jam, jika timbul bau dan ciri-ciri membusuk, tempe dan tahu yang Anda beli tidak mengandung formalin. Anda bisa melanjutkan membeli tempe dan tahu di tempat Anda beli mereka. Ciri fisik tahu dan tempe mengandung formalin adalah: bau kedelai hilang, dan tak ada bau khas kedelai, keras.
Semoga bermanfaat dan kita sehat.sumberinfo
0 komentar:
Posting Komentar