Dalam satu minggu terakhir ini aku mendapat chattingan lewat facebook dari orang-orang yang aku kenal tapi sudah lama tidak bertemu. Rata-rata setelah menanyakan khabar mereka langsung ke inti pokok persoalan yaitu, ingin meminjam sejumlah uang atau ingin meminta bantuan dengan sejumlah uang tertentu bahkan ada yang menanyakan kartu kredit yang kita miliki, seperti chattingan di bawah ini :
Kasus I :Someone : hy
Setelah jawaban seperti itu, chattingan tidak berlanjut lagi tanpa ada penjelasan ataupun salam. Aku yakin sekali orang yang memiliki account facebook tersebut tak akan pernah mau chatting ke aku, bagi orang-orang besar seperti itu chattingan bukanlah suatu yang elegant, pastilah mereka lebih memilih menelepon ataupun menghubungiku via BBM, karena nomor dan PINku ada padanya. dan setelah aku cek account facebooknya ternyata sudah lama tidak update status, update terbaru hanya berupa tag-tag iklan hp atau laptop dari toko atau orang lain saja. segera aku menghubungi beliau via BBM, dan ternyata benar dugaanku, beliau sudah lama tidak dapat menggunakan account facebooknya lagi.
Kasus IIMelalui message (inbox) facebookSomeone : Assalamualaikum dinda…… apa khabarnya?Me : Baik Mbak……. Mbak gimana?Someone : Alhamdulillah baik juga dindaSomeone : Dinda bisa tolong Mbak nggak? tapi tolong jangan ada orang lain yang tahu, termasuk suami dan anak-anak Mbak.Me : Apa tu Mbak, kalau bisa ditolong saya tolong…Someone: Mbak butuh uang sebesar sepuluh juta untuk beli obat masmu yang lagi sakit sekarang ni…. Mbak sudah bingung mau minta tolong kemana lagi, karena obat tersebut sangat mahal…satu juta untuk satu hari minum obat saja, tolonglah dinda…. sudah nggak tau lagi mau minta tolong siapa, anak2 sudah tidak punya uang lagi…..Me : Baiklah Mbak, tapi tidak sejumlah itu, bagaimana cara mengirimnya?Someone: Ini nomor rekening mbak : xxxx-xx-xxxxxx-xx-x dan ini nomor hp mbak yang bisa dihubungi 0000-0000-0000Me : Ok, tunggu mbak nanti aku khabari
Setelah menyelesaikan chattingan tersebut aku segera membuka profile facebooknya dan kudapati lagi-lagi status yang sudah lama tidak terupdate, update yang terbaru hanya berisi iklan-iklan hp, bb, laptop dan electronic lainnya. lantas aku menghubungi anak beliau yang masih memiliki kontak denganku, ternyata ayahnya sehat walafiat tidak seperti yang diceritakan padaku lewat facebook. masih kurang yakin aku minta nomor hp ibunya sang pemilik account facebook tersebut dan ternyata nomor yang dikirim beda dengan
yang diberikan waktu chatting. Ketika aku menghubungi nomor yang diberikan anaknya langsung diangkat oleh yang bersangkutan dan menyambut gembira tanpa pernah menyinggung-nyinggung uang yang diminta. Yakinlah aku bahwa ini suatu penipuan. untuk memastikannya aku telepon nomor yang dikirim lewat facebook melalui nomor cadangan, tapi tidak diangkat, yang bersangkutan hanya mengirimkan sms : “maaf, ini siapa?” setelah ku tulis namaku membalas smsnya, dia langsung mejawab : “smsan aja dinda, masmu tidak mau ditinggal sendirian, nanti dia dengar kalau mbakmu ini mau pinjam uang”. akupun menanyakan di rumah sakit mana dan dijawabnya sebuah rumah sakit cukup ternama di kota ini, lalu aku bilang bahwa aku kebetulan sedang bertugas di situ, nanti aku antar aja langsung uangnya di rumah sakit. tapi setelah itu dia tidak pernah membalas lagi. dan anehnya nomor hp cadangan saya jadi banyak kedatangan sms yang isinya penipuan semua seperti ini :
“kirimkan saja uangnya melalui rekening Bank XXX saja A/C no. xxxx-xx-xxxxxx-xx-x a.n. bla bla bla…..dst dst.” atau “kami setuju untuk membeli rumah anda, hubungi suami saya di nomor xxxx-xxxx-xxxx bernama Drs. Hermawan”.
Hadawwwww…….. banyak sekali akal-akalan orang zaman sekarang.
Dan baru beberapa jam yang lalu, aku menerima chattingan dari teman semasa S2 dulu yang sekarang tinggal di Jogja, yang intinya sama dengan kasus sebelumnya tapi cerita yang berbeda yaitu suaminya di PHK dan belum bisa aku pastikan ini penipuan atau tidak, mudah-mudahan tidak seburuk itu nasib teman saya ini. amin.
0 komentar:
Posting Komentar