Dunia sains berkembang dari masa ke masa. Pentingkah untuk mengetahui tentang hal-hal seperti ini? Somewhat, yes. Gunanya adalah, agar Anda tidak dibodohi oleh para science geeks yang
memiliki berbagai teori untuk beradu argumen yang belum tentu benar.
Bahkan, beberapa teori dan mitos telah menyebar dan dipercaya oleh
jutaan orang di berbagai belahan dunia. Berikut tujuh dari sekian banyak
mitos terkenal yang terbukti tidak benar:
Para ilmuwan menolak teori evolusi
Mungkin sudah banyak orang yang akhirnya sama sekali tidak percaya
dengan teori evolusi, alasan terbesar adalah karena tidak terima jika
nenek moyangnya berasal dari kera. Ternyata, cukup banyak orang yang
percaya dengan teori yang diperkenalkan Charles Darwin ini. Saya tidak
menolak teori evolusi secara langsung, hanya saja beberapa isu di
dalamnya seperti kabar bahwa ilmuwan menolak mentah-mentah teori evolusi
adalah sebuah kebohongan.
In fact, banyak ilmuwan yang terus mengembangkandan mempelajari ilmu ini walaupun masalah di dalamnya tidak pernah tuntas.
Manusia dapat meledak di luar angkasa
Ada teori yang mengatakan bahwa ketika manusia merasakan kekosongan
udara di luar angkasa, tubuh manusia tersebut dapat meledak dan hancur
berkeping-keping secara mendadak. Hal ini sama sekali tidak benar.
In fact, manusia dapat bertahan di luar angkasa tanpa bantuan alat pernapasan selama 15 hingga 30 detik, tergantung
dari pintarnya seseorang mengatur pernapasan. Setelah waktunya tiba,
kekurangan oksigen dapat membuat seseorang kehilangan nyawa karena
asphyxiation yang dirasakan seperti mati tercekik.
Sel otak yang mati selamanya
Hingga tahun 1998, sebuah teori tentang sel otak menyebar di seluruh
dunia. Teori tersebut mengatakan bahwa sel otak tidak dapat melakukan
regenerasi dan tidak akan tergatikan jika telah mati. Hal ini dipatahkan
oleh penemuan para ilmuwan di Swedia dan Salk Institute, California.
Sel otak baru ternyata memang bisa terbentuk, dan penemuan ini akan
sangat membantu untuk penyembuhan penyakit otak seperti Alzheimer.
Five-second rule
Ada banyak versi dari
five-second rule, termasuk di
Indonesia yang lebih sering menambah durasi dengan mengatakan "belum
lima menit!". Di banyak negara, mereka cenderung menerapkan aturan lima
detik alih-alih lima menit. Well berapa menit atau detik pun waktunya,
teori ini tetap salah.
Adanya teori bahwa bakteri jahat akan
dengan cepat menempel pada makanan yang jatuh sama sekali tidak pernah
terbukti secara ilmiah. Kecuali makanan tersebut terjatuh di genangan lumpur atau tempat yang yang jelas-jelas terlihat kotor, tentu saja
five-second rule benar-benar berlaku.
Koin dari langit
Benarkah koin yang dilemparkan dari sebuah gedung tinggi dapat
menyebabkan kematian jika menimpa kepala seseorang? Alasan yang muncul
adalah, karena kecepatan yang dihasilkan koin tersebut cukup untuk
menembus sesuatu yang keras. Faktanya adalah,
teori aerodinamis tidak bekerja seperti itu. Seseorang memang akan merasa sakit jika tertimpa koin yang dilempar dari tempat yang sangat tinggi, namun tidak akan terbunuh.
Teori tentang petir
Petir tidak akan menyambar untuk yang kedua kalinya di tempat yang sama.
Well, is it?
Jika Anda menghindari serangan petir, carilah tempat yang pernah
disambar untuk bersembunyi karena petir tidak akan menyambar lokasi yang
sama. Teori ini sangat umum, namun salah besar.
Di tempat atau lapangan yang luas, petir cenderung menyambar sesuatu yang tinggi seperti gedung pencakar langit atau pohon. Contoh termudah? Gedung tinggi seperti Empire State Building menerima sambaran petir sekitar 25 kali setiap tahun.
Tidak ada gravitasi di luar angkasa
Wrong. Anda akan menemukan banyak gravitasi di luar
angkasa. Para astronot terlihat melayang karena mereka melakukan
pengorbitan ke Bumi. Gravitasi Bumi masih cukup terasa di luar angkasa.
Bahkan, ketika space shuttle telah meninggalkan Bumi dengan jarak 400km, gravitasi Bumi hanya berkurang sekitar 10% dari keseluruhannya. sumberinfo